Komjen Pol. Agung Setya Imam Effendi: Pengabdian Sepanjang Hayat yang Tak Pernah Usai

Apr 9, 2025 - 07:24
Komjen Pol. Agung Setya Imam Effendi: Pengabdian Sepanjang Hayat yang Tak Pernah Usai
Komjen Pol. Agung Setya Imam Effendi

Di sebuah sudut negeri yang hijau dan sejuk, tepatnya di Wonosobo, Jawa Tengah, pada tanggal 8 Maret 1967, lahirlah seorang putra Indonesia yang kelak akan menorehkan perjalanan panjang dan mulia dalam tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ia adalah Agung Setya Imam Effendi, seorang Bhayangkara sejati yang tidak hanya mengabdikan hidupnya untuk menegakkan hukum, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur kepemimpinan, integritas, dan loyalitas dalam setiap langkahnya.

Lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988, Agung memulai kariernya dalam kesunyian, jauh dari sorotan publik. Namun, seperti air yang mengalir dengan tekun menuju titik terendah, kerja kerasnya yang tanpa lelah perlahan membawanya pada tanggung jawab yang semakin besar. Dari menjabat sebagai Kapolda Bengkulu hingga mengemban berbagai posisi strategis di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim, Agung terus menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang visioner dan berani.

Tahun 2010, ia diangkat sebagai Kasat III Dirtipideksus, dan hanya dalam waktu satu tahun, Polri kembali mempercayakannya—kali ini sebagai Kasubdit III. Pada 2014, Agung menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya dan kemudian menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi. Kariernya terus menanjak, hingga pada 2016 ia menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim, menempatkannya di garda terdepan penegakan hukum ekonomi nasional.

Namun, pengabdian Komjen Agung tak berhenti di ranah pidana ekonomi. Pada 2018, ia merambah bidang intelijen, menjabat sebagai Deputi VI Bidang Intelijen Siber di Badan Intelijen Negara (BIN). Setahun kemudian, ia dipercaya menjadi Kapolda Riau, membuktikan dirinya sebagai sosok yang tangguh dan memahami dinamika keamanan nasional secara mendalam.

Tahun 2021, ia menjabat Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops Kapolri), dan pada Juni 2023 ditunjuk sebagai Kapolda Sumatera Utara—salah satu provinsi paling strategis dan dinamis di Indonesia. Tak lama berselang, pada 26 Juni, Agung diangkat sebagai Sekretaris Utama BIN dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal, sebuah kehormatan yang hanya dianugerahkan kepada segelintir orang.

Puncaknya tiba pada 18 Oktober 2024, ketika ia diangkat sebagai Wakil Kepala BIN—sebuah posisi yang menandai dedikasi tak tergoyahkan dari seorang prajurit yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Merah Putih.

Secara administratif, Komjen Agung telah mencapai usia pensiun. Namun, bagi seorang Bhayangkara sejati, pengabdian tak diukur dari jabatan atau masa tugas. Semboyan Rastra Sewakottama—abdi utama negara—dan Satya Haprabu, kesetiaan tanpa syarat kepada pemimpin dan bangsa, bukan sekadar slogan di dinding, melainkan nafas yang menuntun setiap langkah dan keputusannya dalam hidup.

Baginya, jalan kesatria Bhayangkara tak pernah berakhir. Pensiun bukan akhir dari pengabdian, melainkan babak baru untuk mengabdi dalam wujud yang berbeda. Dalam diamnya, ia tetap penjaga negeri. Dalam senyumnya, tersimpan ketegasan dan cinta pada Indonesia.

Komjen Agung Setya Imam Effendi bukan sekadar jenderal. Ia adalah simbol dedikasi, integritas, dan loyalitas—seorang putra bangsa yang menulis sejarahnya sendiri dengan tinta pengabdian yang tak pernah usai.

Oleh: Brigjen (Marinir) Tony Kurniawan, S.A.P., M.A.P

Penulis adalah Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow