Darmawan Prasodjo Mengabdi Dengan Hati.
Di tengah zaman yang kerap memaknai kesuksesan sebatas jabatan dan capaian materi, kisah hidup Darmawan Prasodjo menghadirkan definisi lain yang lebih dalam, jernih, dan relevan bagi masa depan Indonesia: kesuksesan adalah pengabdian.
Pesan sang ayah kepada Darmawan sederhana, namun sarat nilai kebangsaan. Pergilah ke negeri orang untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, lalu pulanglah ke Indonesia untuk mengabdi. Ilmu, dalam pandangan ini, bukan alat untuk meninggikan diri, melainkan amanah untuk memajukan rakyat. Ukuran keberhasilan pun bukan seberapa tinggi jabatan yang diraih, tetapi seberapa besar ilmu itu membawa kemaslahatan bagi bangsa.
Nilai tersebut berpadu dengan prinsip “do it right”—bekerja dengan benar dan berintegritas. Prinsip ini bukan sekadar etos profesional, melainkan laku moral dan spiritual. Integritas menuntut keberanian untuk jujur, konsisten antara kata dan perbuatan, serta teguh menjaga kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. Di sinilah pengabdian menemukan maknanya yang paling hakiki.
Darmawan Prasodjo merepresentasikan wajah patriotisme modern: nasionalisme yang dibangun di atas kompetensi, ilmu pengetahuan, dan keberanian untuk kembali membangun negeri sendiri. Ia menunjukkan bahwa cinta tanah air tidak selalu diwujudkan lewat slogan, tetapi melalui kerja nyata yang benar, bersih, dan berpihak pada rakyat.
Di tengah tantangan bangsa yang kian kompleks, Indonesia membutuhkan lebih banyak sosok yang mengabdi dengan hati—mereka yang menjadikan ilmu sebagai cahaya, integritas sebagai kompas, dan pengabdian sebagai tujuan hidup. Dari nilai itulah masa depan Indonesia dibangun, pelan namun pasti.
Oleh : Ngurah Sigit.
Penulis Adalah : Sosiolog, Budayawan dan Pemerhati Media.
What's Your Reaction?