Cahaya dari Barat, Cahaya dari Timur

Aug 14, 2025 - 22:46
Cahaya dari Barat, Cahaya dari Timur
Ilustrasi

Di puncak langit ketujuh, para Dewa memandang bumi. Mereka melihat dua cahaya menyala di dua ujung dunia.

Di barat, cahaya itu berasal dari ruang-ruang batu Oxford, di mana para penuntut ilmu duduk bersila, pena mereka ibarat anak panah yang mengoyak gelapnya kebodohan.
Di timur, cahaya itu berpendar dari pelabuhan Majapahit, di mana kapal-kapal berlayar laksana garuda raksasa, membawa titah persatuan ke pulau-pulau jauh.

Bathara Guru berbisik kepada para leluhur:
"Lihatlah, dua jalan menuju kejayaan. Yang satu menyalakan obor pikiran, yang satu menyalakan api persatuan. Keduanya akan dikenang di kitab sejarah, meski tak pernah bersua."

Di bumi Nusantara, Mahapatih Gajah Mada berdiri menghadap samudera.
Angin laut membawa suara gaib seakan lautan sendiri berzikir menyebut nama Tuhan.
Di seberang samudera jauh, seorang mahasiswa Oxford menutup kitab, lalu menundukkan kepala dalam doa.

Langit menyatukan keduanya.
Doa dalam Latin dan doa dalam Jawa Kuno melayang ke Arasy yang sama.
Malaikat mencatatnya dalam tinta emas: “Dua dunia, satu zaman, sama-sama mengabdi pada Sang Pencipta.”

Kita sering lupa bahwa sejarah bukan hanya tentang siapa yang menguasai bumi, tapi siapa yang menjaga cahaya amanah-Nya.

Oleh : Ngurah Sigit
Penulis Adalah : Sosilog, Budayawan dan Pemerhati Media.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow