Ibu Pertiwi Nusantara: Ibukota Rempah-Rempah

Pedagang berani menjalani perjalanan berbahaya dan menginvestasikan kekayaan dalam perdagangan mereka; koki menggabungkannya ke dalam masakan lezat; praktisi medis menggunakan mereka untuk obat; raja-raja mengirimkan ekspedisi melintasi samudra untuk mendapatkannya; upaya diplomasi berputar di sekitarnya; interaksi manusia melampaui batas, membentuk babak-babak peradaban manusia.

May 14, 2024 - 20:25
Ibu Pertiwi Nusantara: Ibukota Rempah-Rempah
Ibu Pertiwi Nusantara
Kepulauan ini adalah negeri yang diberkati oleh ketuhanan, dipilih oleh takdir sebagai lokasi pertama di Bumi untuk bercocok tanam rempah-rempah. Tome Pires, dalam bukunya "Summa Oriental que trata do Mar Roxo ate aos Chins" (Ikhtisar Kawasan Timur: dari Laut Merah hingga ke Cina), mengisahkan pengalamannya di dalam kepulauan pada awal abad ke-16. Dia menulis: "Pedagang Melayu menegaskan bahwa Tuhan telah menetapkan Timor untuk cendana, Banda untuk pala, dan Maluku untuk cengkih.
Komoditas-komoditas ini tidak ada tandingannya di tempat lain di dunia; setelah penyelidikan yang teliti, terbukti bahwa di tempat lain tidak dapat ditemukan tiga rempah-rempah ini." Kepulauan ini memiliki biodiversitas tertinggi di dunia, dengan sekitar 11 persen spesies tumbuhan dunia hidup subur di hutan tropisnya. Di antara itu adalah lebih dari 30.000 spesies, termasuk yang dikenal dan dimanfaatkan sebagai rempah-rempah. Oleh karena itu, tidak dapat disangkal bahwa kepulauan ini adalah ibu kota rempah-rempah, melahirkan varietas yang dicari seperti cengkih, pala, dan cendana—komoditas rempah-rempah utama di seluruh dunia, yang pada puncak kejayaannya menyaingi nilai emas. Terkenal, Pulau Run di Maluku, yang kaya akan pala, pernah ditukar dengan Pulau Manhattan, yang sekarang identik dengan Kota New York.
Sejarah menegaskan bahwa rempah-rempah melampaui sekadar komoditas, memberikan nilai dan memengaruhi gaya hidup di seluruh peradaban global. Begitu pentingnya rempah-rempah bagi keberadaan manusia sehingga mereka mendorong kemajuan ekonomi, sosio-kultural, dan politik secara lokal maupun global. Pedagang berani menjalani perjalanan berbahaya dan menginvestasikan kekayaan dalam perdagangan mereka; koki menggabungkannya ke dalam masakan lezat; praktisi medis menggunakan mereka untuk obat; raja-raja mengirimkan ekspedisi melintasi samudra untuk mendapatkannya; upaya diplomasi berputar di sekitarnya; interaksi manusia melampaui batas, membentuk babak-babak peradaban manusia.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow