Tak Peduli Seberapa Hebat Seseorang, Waktu Akan Selalu Mengakhirinya
Tak peduli seberapa hebat seseorang, tak ada yang bisa lepas dari waktu. Dunia terus berputar, tanpa memperhatikan setinggi apa jabatan seseorang, seberapa banyak kekayaannya, atau seberapa terkenal namanya di berbagai tempat. Waktu, dengan cara yang tak kasat mata, selalu bergerak maju tanpa peduli siapa yang berusaha mengejarnya.
Di tengah mengejar ambisi, kita sering lupa bahwa waktu adalah hal paling berharga sekaligus terbatas. Pagi yang berlalu, malam yang datang, semuanya menjadi pengingat bahwa setiap detik yang terlewat tak bisa diulang. Tak ada yang dapat mengambil kembali waktu yang telah hilang, meskipun kekayaan, kekuasaan, atau kecerdasan mungkin memperpanjang usia seseorang. Pada akhirnya, waktu tetap akan menutup segalanya.
Lihatlah tokoh-tokoh besar yang pernah mencatat sejarah. Mereka menginspirasi dunia, membangun impian, dan mengubah banyak hal. Namun, apakah dunia yang mereka tinggalkan sebanding dengan warisan waktu yang telah mereka habiskan? Saat hidup mereka berakhir, yang tersisa hanyalah kenangan. Ambisi mereka mungkin dikenang, tetapi waktu terus bergerak maju, tak peduli siapa yang pernah memimpin dunia.
Hal yang sama berlaku bagi orang biasa. Kita sering merasa masih memiliki banyak waktu, bahwa masih ada ruang untuk mencapai lebih banyak hal. Namun, tanpa disadari, setiap pilihan, keputusan, dan langkah yang kita ambil membawa kita semakin dekat ke batas yang tak terelakkan. Waktu, meskipun tak terlihat, adalah kekuatan yang selalu mengatur kehidupan. Seperti arus sungai yang tak bisa dihentikan, waktu mengalir tanpa menunggu siapa pun.
Banyak orang terjebak dalam kesibukan mengejar hal-hal yang sebenarnya tak sebanding dengan waktu yang mereka habiskan. Pekerjaan, karier, atau kekayaan materi mungkin memberi kepuasan sementara, tetapi apakah itu cukup untuk menjawab pertanyaan mendalam tentang makna hidup? Mungkin, pada akhirnya, waktu mengajarkan kita bahwa hidup bukan hanya tentang apa yang kita capai, tetapi bagaimana kita menghargai waktu yang kita miliki.
Pernahkah Anda berpikir untuk berhenti sejenak, mengenang momen bersama orang-orang terkasih, menikmati secangkir kopi sambil menyaksikan matahari terbenam, atau sekadar duduk dalam keheningan merenungi makna hidup? Waktu bukan hanya tentang seberapa banyak yang bisa dilakukan, tetapi bagaimana kita mengisinya dengan hal-hal yang bermakna, yang memperkaya jiwa, dan yang bisa dikenang setelah semuanya berakhir.
Jadi, meskipun kita tak bisa mengalahkan waktu, kita bisa belajar darinya. Waktu mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam setiap langkah, menghargai setiap momen, dan lebih sadar bahwa segalanya akan berakhir pada waktunya. Tak ada yang abadi, kecuali waktu itu sendiri.
Oleh: Ngurah Sigit
Penulis adalah seorang sosiolog, pengamat budaya, dan kritikus media.
What's Your Reaction?
