Budaya Memikat Pulau Dewata Menciptakan Pengalaman Wisata yang Nyaman
Bali, yang dikenal sebagai Pulau Dewata, selalu menjadi magnet bagi mereka yang mencari keindahan, ketenangan, dan keajaiban budaya. Selain pemandangan alamnya yang memukau, Bali menawarkan pengalaman mendalam melalui budaya yang hidup di setiap sudutnya. Ritual suci, ukiran rumit, dan filosofi kehidupan yang mendalam menjadikan pulau ini lebih dari sekadar destinasi wisata—ini adalah tempat untuk memahami harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Pada tahun 2025, Bali menjadi semakin istimewa dengan hadirnya Brigadir Jenderal Marinir Tony Kurniawan, yang menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Bali. Menariknya, Brigjen Tony Kurniawan berasal dari Sunda, latar belakang budaya yang menambah warna baru dalam harmoni Bali. Kehadirannya di tengah masyarakat Bali menjadi contoh bagaimana keberagaman Indonesia menciptakan simfoni yang indah.
Bali selalu memesona dengan tradisi-tradisinya yang kaya. Pura-pura megah dengan ukiran indah, persembahan canang sari yang selalu ada, dan tarian tradisional seperti Kecak dan Barong yang menceritakan kisah-kisah mitologis, semua menunjukkan kedalaman spiritualitas masyarakatnya. Filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia, Tuhan, dan alam, menjadi prinsip panduan yang meresap dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Bali.
Di sisi lain, Brigjen Tony Kurniawan membawa nilai-nilai luhur budaya Sunda, yang dicirikan oleh kehangatan dan kerendahan hati. Filosofi Sunda seperti silih asih, silih asah, silih asuh—saling mencintai, mendidik, dan mengasuh—sangat selaras dengan semangat kebersamaan yang dijunjung masyarakat Bali. Tradisi Sunda seperti ngaruat, yang mengingatkan manusia untuk menjaga harmoni dengan alam, mencerminkan ritual melukat di Bali yang bertujuan untuk penyucian spiritual.
Sebagai Kabinda Bali, Brigjen Tony Kurniawan tidak hanya menjalankan tugas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi simbol persatuan budaya. Kehadirannya menyampaikan pesan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang menyatukan bangsa. Melalui pendekatan lokal yang bijaksana, ia menciptakan suasana damai yang semakin memperkuat harmoni di Pulau Dewata.
Selain budaya Bali dan Sunda, pesona Bali juga dibentuk oleh pengaruh budaya Nusantara lainnya. Dalam seni kuliner, misalnya, pengunjung dapat menikmati ayam betutu berbumbu kaya yang dipadukan dengan sambal khas Sunda. Dalam seni pertunjukan, keagungan gamelan Bali sering berpadu dengan alunan kecapi suling Sunda, menciptakan harmoni yang memukau. Bahkan dalam arsitektur, desain tradisional Bali yang megah sering dimodernisasi dengan inspirasi dari budaya Indonesia lainnya.
Bali bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga ruang di mana berbagai budaya bertemu dan saling memperkaya. Peran Brigjen Tony Kurniawan sebagai Kabinda Bali semakin memperkuat pesan bahwa Bali adalah tempat di mana semua elemen budaya Indonesia hidup berdampingan dengan harmonis. Ia menjadi jembatan antara dua budaya besar, Sunda dan Bali, masing-masing dengan keindahan dan keunikannya.
Pulau Dewata adalah simbol sejati Indonesia—sebuah bangsa yang kaya akan budaya, penuh dengan keberagaman, dan selalu menyambut dengan tangan terbuka. Bali adalah tempat di mana perjalanan tidak hanya tentang berkunjung, tetapi juga tentang mengalami, memahami, dan menjadi bagian dari harmoni besar yang ditawarkan oleh Nusantara. Dengan Brigjen Tony Kurniawan di pusatnya, Bali sekali lagi membuktikan bahwa keberagaman adalah kekuatan dan harmoni adalah anugerah yang patut dijaga. Bagi siapa pun yang berkunjung, Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi tempat di mana jiwa menemukan kedamaian dan keindahan sejati.
Oleh: Ngurah Sigit
Penulis: Sosiolog, Ahli Budaya, dan Pengamat Media.
What's Your Reaction?